Bagi kebanyakan orang weekend atau hari libur mungkin adalah hari-hari yang menyenangkan karena di waktu waktu tersebut kebanyakan orang melepas kejenuhan dengan hiburan. Bagi kaum muda dan pelajar juga dijadikan kesempatan sebagai ajang bermain. Apalagi bagi orang-orang yang menganggap pekerjaan dan sekolahnya merupakan hal yang tidak menyenangkan, hari libur dan weekend adalah hari-hari yang sangat menyenangkan.
Hal-hal tersebut sudah menjadi pandangan umum karena mungkin kegiatan sehari-hari yang monoton dan membuat jenuh dihadapi oleh kebanyakan orang termasuk pelajar. Pelajar tidak lagi dididik belajar adalah bermain dan suatu hal yang mengasyikan, bahkan belajar di sekolah sudah merupakan ritual formal yang menjemukan sehingga jam-jam sekolah adalah sekedar kegiatan formal yang mengisi rutinitas sehari-hari. Bukan lagi media keseharian yang dinamis. Maka hari hari sudah tidak lagi menjadi hari suci.
Namun bagi sebagian orang yang mencintai pekerjaan dan kegiatan sehari-harinya setiap hari adalah hari suci, “everyday is holyday”. Kesucian hari itu di wujudkan dengan kesenangan dan kebahagiaan akan hari-hari yang dilewatinya, karena hari harinya adalah nada dan ritme yang menghiasi harmoni kehidupan.
Kadang kita suka menyalahkan system yang berlaku pada tempat kita berkegiatan yaitu kantor atau sekolahan, sehingga menyebabkan kita senang berganti-ganti pekerjaan atau berpindah- pindah sekolah. Namun sebenarnya inti dari permasalahan adalah rasa syukur, kesabaran dan ketulusan. Karena bagaimana pun juga kalau kesenangan yang kita butuhkan berlandaskan kepuasan, manusia itu tidak akan pernah merasa puas. Sedangkan jika kita bersyukur, bersabar, dan tulus maka seberat apapun dan semenjenuhkan apapun kegiatan kita akan tetap terasa menyenangkan. Sehingga terciptalah suasana "everyday is holy day".#salam everyday is holy day
